Arsitektur Dwijendra awalnya dikenal sebagai Sekolah Tinggi Arsitektur Tradisional Bali, pada tahun 1981. Selanjutnya tahun 1982 ditingkatkan menjadi Universitas Dwijendra dalam bentuk Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur.
Untuk ketiga kalinya pada tahun 2012 memperoleh status terakreditasi sesuai dengan Surat Keputusan Ban-PT no: 032/BAN-PT/Ak-XV/S1/X/2012 Tentang Penetapan Status Terakreditasi.


Sabtu, 09 Januari 2010

GAYA MAHASISWA DALAM UJIAN MENGGAMBAR ARSITEKTUR

Di bawah ini beberapa gaya mahasiswa arsitekturmelakukan ujian



































Sedangkan di bawah ini foto dosen seusai mengawasi mahasiswa ujian lalu beli camilan di warung rakyat (dosen merakyat berbaur dengan masyarakat)












Ada-ada saja inovasi para dosen Program Studi Arsitektur FT. Universitas Dwijendra dala
m melakukan aktivitas ujian bagi mata uji Menggambar Arsitektur (MKK.1206) yang di bawah asuhan dosennya yakni: Ir. PG. Ery Suardana, M.Erg dan Frysa Wiriantari, ST. Ujian mata kuliah ini diadakan setelah pelaksanaan acara Peduli Lingkungan Manggrove di Pulau Serangan oleh seluruh sivitas Yayasan Dwijendra, seusai pelaksanaan penanaman pohon bakau itu para mahasiswa peserta ujian langsung diarahkan ke pura Sakenan guna melangsungkan kegiatan ujian dimaksud. Sebagaimana biasa setiap ujian menggambar arsitektur senantiasa dilakukan di lokasi obyek gambar, dan membutuhkan waktu seharian penuh.
Tujuan
mata kuliah ini adalah melatih kemampuan mahasiswa arsitektur dalam menangkap obyek gambar secara langsung di lapangan, sehingga mahasiswa tumbuh kepekaannya dalam menggoreskan pensil di atas kertas dengan metode free-hand. Ketegasan dan kejelasan garis-garis di atas kertas gambar menjadi awal ukuran penilaian, kemudian kemampuan mahasiswa memindahkan kesan obyek gambar ke atas kertas adalah ukuran penilaian, selanjutnya kemampuan imajinasi grafis mahasiswa untuk membangun image penikmat hasil gambar dalam bentuk gambar perspektiv.
Beberapa hal di atas merupakan nilai plus dari seorang mahasiswa arsitektur dibandingkan dengan mahasiswa-mahasiswa dari lain jurusan atau program studi.


Baca lengkapnya... lanjut.

PEDULI LINGKUNGAN MANGGROVE

Tahun 2010 Dwijendra memasuki usia ke 57, sejak Selasa tanggal 5 Januari 2010 acara peringatan HUT Yayasan Dwijendra telah dimulai. Hari ini peringatan itu ditandai dengan Peduli Lingkungan Manggrove, yakni sebanyak 1000 personel Yayasan Dwijendra yang terdiri atas murid SMA, mahasiswa, dosen, guru, pegawai Yayasan berpartisipasi melakukan kegiatan penanaman 2500 pohon bakau di daerah Pulau Serangan. Menurut koordinator Pengabdian Masyarakat Drs. I Wayan Kotaniartha, S.H., M.H. menyatakan, bahwa untuk kegiatan Peduli Lingkungan Manggrove hari ini Minggu 10 Januari 2010 dilaksanakan dalam rangkaian Peringatan HUT ke-57 Yayasan Dwijendra. Sebelumnya telah dilaksanakan pengabdian masyarakat berupa kunjungan dan pemberian bantuan kepada Panti Asuhan serta Panti Werdha pada hari Selasa 5 Januari 2010, setelah acara pembukaan Peringatan HUT di GOR Ngurah Rai.
Acara peduli lingkungan manggrove ini membutuhkan waktu 2 jam yakni mulai pukul 06.00 hingga 08.00 wita.



Baca lengkapnya... lanjut.

Selasa, 05 Januari 2010

Dosen dan Staf Fakultas Teknik melayat ke Singaraja





Dalam kehidupan sosial, telah menjadi kebiasaan bahwa melayat ke salah satu rekan atau keluarga lain yang mengalami duka-cita. Hari ini Rabu 6 Januari 2010 para dosen dan staff Fakultas Teknik Universitas Dwijendra berangkat melayat ke Singaraja mengunjungi salah satu orangtua dari Bapak Ir. I Nyoman Gde Suardana, MT yakni ke Desa Jagaraja Banjar Kawanan masuk ke Gang Sala di depan pasar disitulah jadi tujuan (tempat rumah duka).
Keterangan foto:

  1. Foto almarhum Pelda TNI-AD Ketut Taram orang tua Ir. I Nyoman Gde Suardana, MT
  2. Keluarga almarhum Ketut Taram menerima kunjungan dari Fakultas Teknik Universitas Dwijendra (Dosen, Mahasiswa dan Staf pegawai FT)
  3. Para dosen, mahasiswa dan staf yang mengunjungi ke rumah duka orang tua Ir. I NG Suardana, MT
  4. Foto Peti Jenazah model/ala Desa Jagaraga - Singaraja

Baca lengkapnya... lanjut.

Taipei 101 shrugs off loss of tallest skyscraper title

TAIPEI (AFP) – The owners of Taipei 101, for the past five years the tallest skyscraper in the world, on Monday shrugged off the loss of its title to Burj Dubai, instead highlighting a new attempt to go green.

"This was to be expected as an increasing number of new skyscrapers have been under construction in the world over the past few years," said Michael Liu, the spokesman for Taipei Financial Centre Corporation in the Taiwanese capital.

"But then again, after all we held the title for five years. That was no easy task," he told AFP.

The 508-meter (1,676-foot) Taipei 101, which cost 58 billion Taiwan dollars (1.8 billion US dollars at current exchange rates), was the world's tallest building when it was inaugurated in December 2004.

But the building has now been dwarfed by Burj Dubai, even though it is unclear exactly by how much, as the owner of the Dubai skyscraper has declined to specify its height, saying only that it is at least 800 metres tall.

"We'd like to give our blessings to Burj Dubai," Liu said, adding Taipei 101 had been working to turn itself into an environmentally friendly building.

Taipei 101 aims to reduce its energy and water consumption by 10 percent under a 60-million-Taiwan-dollar project, slated to be completed before the end of this year at the earliest.

The biggest challenge for the building is to persuade all of the 85 business tenants -- about 10,000 employees -- to cooperate, the company said.

Burj Dubai was to be officially inaugurated later Monday.


Resources: http://news.yahoo.com/s/afp/20100104/wl_asia_afp/uaedubaiarchitecturetowertaiwan
------------------------------------------------------------------------------------
FOTO CITIZEN: Gempita Peresmian Gedung Tertinggi di Dunia
Selasa, 5 Januari 2010 | 20:43 WIB
KOMPAS.com — Peresmian Burj Dubai, Senin (4/1/2010), oleh Sheikh Mohammed sekaligus memperingati kenaikan takhta menjadi Emir Dubai. Dalam kesempatan itu sekaligus diresmikan perubahan nama Burj Dubai menjadi Burj Khalifa Bin Zayed atau Burj Khalifa.

Dilakukan juga pengukuran resmi ketinggian gedung tersebut yang menunjukkan angka 828 meter yg menjadikan Burj Khalifa sebagai gedung tertinggi di dunia saat ini.

Resources: http://internasional.kompas.com/read/2010/01/05/20434381/FOTO.CITIZEN.Gempita.Peresmian.Gedung.Tertinggi.di.Dunia

Baca lengkapnya... lanjut.

Jumat, 01 Januari 2010

BERITA ARSITEKTUR DWIJENDRA BERTAMASYA










Bukan lantaran ikut-ikutan program unit-unit lainnya yang ada di Dwijendra, seperti tur ke kota-kota lain (luar kota Bali) bahkan ada yang ke luar negeri. Tapi FT Dwijendra memang punya cara khusus dalam usahanya memupuk keakraban di lingkungan unitnya sendiri yakni Fakultas Teknik maupun dengan karyawan-karyawan lain seperti universitas dan yayasan. Hanya dengan menyediakan satu unit bus berkapasitas 40 sheet maka keluarga-keluarga yang berbahagia ini bertamasya (istilah keren sekarang tour) ke Bedugul.
Sangat terasa suasana (atmosfer) santai rileks dan akrab bersama-sama antar dosen FT serta karyawan-karyawan lainnya, bahkan ada juga yang mengenang masa kebersamaannya yang dulu-dulu seperti Wayan Aryana yang merupakan eks staf Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dwijendra dan Made Sarmini mantan karyawan Universitas Dwijendra dulu. Seakan-akan kegiatan "arsitektur dwijendra bertamasya" ini menjadi ajang temu kangen temu rasa dan temu ketawa. Betapa tidak, keberadaan keluarga dosen dan karyawan yang ikut saat itu hari Jumat 25 Desember 2009 bertepatan hari raya Natal bagi umat Kristiani, penuh dengan luapan keceriaan penuh suka cita penuh canda dan tawa. Dengan acara spontanitasnya seperti acara makan krupuk dan sepakbola di lapangan rumput Bedugul maka lengkaplah kebahagiaan yang melingkupi diri masing-masing peserta tamasya ini.
Secara tanpa sengaja, bapak Pembantu Rektor II Universitas Dwijendra Bapak Nyoman Goya Suastawa juga berliburan ketempat tujuan yang sama bersama putri-putrinya, hingga keakraban antar Fakultas Teknik dengan universitas dwijendra (rektorat) lengkaplah sudah. Disela acara makan bareng untuk makan siang rupanya masing-masing peserta tamasya ini membuka perbekalannya (bhs Bali: takilan) dan sekali lagi suara teriakan kegembiraan kembali bergema.
Menurut Ery Suardana yang mensponsori acara ini menyatakan bahwa kegiatan ini tidak lebih dari keinginan untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan dan keakraban antar sesama dosen di FT Dwijendra dengan para karyawan di rektorat maupun yayasan yang sempat mengikuti acara ini.

Baca lengkapnya... lanjut.